BERITA

Detail Berita

HARI KEBANGKITAN NASIONAL

Kamis, 20 Mei 2021 11:28 WIB
212 |   -

Bangkit... Kita Bangsa yang Tangguh

 

Penjajahan Belanda yang sangat lama, bahkan mereka merasa "seperti pemilik Indonesia" membuat para kaum cendikia pada saat itu berpikir bagaimana cara mengumpulkan kekuatan supaya memiliki ketangguhan dalam usaha dan strategi. Pada tanggal 20 Mei 1908, oleh Dr. Soetomo dan beberapa mahasiswa lainnya mendirikan organisasi Budi Oetomo sebagai babak baru pergerakan nasional yang bertujuan untuk membangun rasa semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Dengan Ketua Sutomo, Wakil Ketua M Sulaiman, Sekretaris I Suwarno, Sekretaris II Gunawan Mangunkusumo dan Bendahara Angka. Setelah lahirnya Organisasi Budi Utomo (ejaan baru), bermunculanlah organisasi-organisasi pergerakan untuk masa selanjutnya.

Dalam Perspektif Baru Penulisan Sejarah Indonesia (2008) karya Henk Schulte Nordholt dkk, Soekarno pada 20 Mei 1948 menetapkan hari lahirnya Budi Utomo sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

apa makna Hari Kebangkitan Nasional bagi kita sekarang

Mungkin kita tidak perlu lagi mengumpulkan kekuatan dan mengatur strategi dalam mengusir penjajah atau usaha untuk memproklamasikan kemerdekaan, karena sesungguhnya nikmat merdeka itu sudah kita peroleh sikian lama. Yang paling penting adalah bagaimana cara kita mengisi kemerdekaan ini dengan hal positif yang dapat membangun bangsa yang kita cintai ini. 

Sesungguhnya pinangan merdeka adalah sejahtera, sekalipun pada kenyataannya masih banyak yang kurang sejahtera dalam kehidupan nyata. Kenapa situasi ini bisa terjadi? Karena banyak orang yang tidak siap untuk merdeka. Banyak generasi muda yang terlalu merasa "merdeka" sehingga tidak ada kontrol dan pengendalian diri. Menghabiskan waktu muda dengan minus kualitas, sehingga tidak bisa produktif ketika waktu itu di tuntut dari mereka. 

Banyak usaha yang dilakukan oleh pemerintah guna meningkatkan ketangguhan calon pemimpin bangsa, misalnya saja sekolah gratis mulai tingkat sd bahkan sampai perguruan tinggi. Tapi kenyataannya masih banyak anak yang putus sekolah. Angka pengangguran tak terdidik, gelandangan, anak jalanan dan sejenisnya terus meningkat. Itu artinya karakter dan mental buruk yang tak bercita-cita masih menjamur di kalangan masyarakat, selain pemerintah juga harus terus mengevaluasi kebijakan yang sudah dilakukan.

Karena sadar atau tidak, tingkat pendidikan dan pengetahuan juga sangat mempengaruhi sikap dalam menghadapi pandemi COVID-19 yang melanda dunia pada saat ini. Semakin kita banyak mengetahui apa itu covid-19 dan resikonya, maka kita akan semakin bijak dalam mematuhi prokotol kesehatan. Ilmu dan sehat itu harus sejalan supaya kita bermanfaat bagi banyak orang.

Oleh karena itu, dengan semangat " Bangkit, Kita Bangsa yang Tangguh", mari perbaiki karakter dan mental yang diawali dari diri sendiri supaya kita mampu bangkit dari kebodohan, kemiskinan menuju masa depan yang makmur, sehatsejahtera dan dapat bersaing dengan negara lain.

(PP dan sumber lain dari google)

 


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini